• Movie Buff

    I'm a huge fan of psychological thriller or Suspensful Thriller movies. These kind of movies make you think and usually have a few plot twists. I also enjoy watching science fiction movies. I will continuously post and give my opinion about the movie that I have been wathced on this blog.

  • Culinary Enthusiast

    I love to go a wandering. if I travel to a place, it a must for me to taste the most popular food from its city. I love food, all types of food. Unfortunately i had lost almost all my culinary trip photos before i made this blog. so let's start all over again.

  • Manchester United Fan

    I am a Manchester United fan since 2001. A fantastic club with a history that few teams in the world can compare to. The team spirit, that's why i love and will always support this club. We’ll never die, we’ll never die, We’ll keep the Red flag flying high ‘Cos Man United will never die.

Verily, with every difficulty there is relief.

Jumat, 29 November 2013

Elite Squad Duology


Bagi yang suka film-film kriminal khas Brazil seperti film City of God ataupun City of Men amat sangat disarankan untuk menyaksikan film asal Brazil yang satu ini. Sebuah Dualogy yang bercerita tentang seorang pimpinan polisi khusus (BOPE) yang berusaha membersihkan kriminalitas dan segala tipu daya di kota Rio de Janeiro.



Elite Squad I



Di tengah-tengah image kepolisian Brazil yang dianggap sebagai lembaga yang busuk dan korup oleh masyarakat, Kolonel Nascimento berusaha mencari penerus sebagai seorang pengganti posisinya di BOPE yang merupakan satuan khusus di kepolisian Brazil. Bila suatu kejahatan sudah tidak bisa ditindak lanjuti oleh polisi biasa, barulah Kolonel Nascimento dan kesatuan BOPE turun tangan menangani kriminalitas yang biasanya terjadi di daerah kumuh 



Kolonel Nascimento bertugas untuk memberantas kejahatan di area kumuh di Rio de Janeiro dari para gangster sekaligus para bandar dan pengedar narkoba yang berkuasa di daerah tersebut demi menyambut datangnya Paus ke Rio de Janeiro. Bersamaan dengan itu pula, Kolonel Nascimento mulai berpikir untuk berhenti dari tugas lapangannya demi menghindari resiko tewas ketika bertugas karena ia akan segera menjadi seorang ayah. Ia pun harus mencari dan memastikan kandidat penerusnya haruslah orang yang benar-benar siap bertugas di kesatuan BOPE. Jadi di film yang pertama ini lebih membahas pengenalan, system kerja dan rekruitmen dari kesatuan BOPE yang harus bersinggungan dengan para polisi kotor.





Elite Squad II : The Enemy Within


Setting film yang kedua ini berlangsung 13 tahun setelah perekrutan Andre seperti yang diceritakan di film Elite Squad yang pertama. Kolonel Nascimento tetap memimpin BOPE dan ia pun telah berpisah dengan anak dan istrinya yang sedari awal tak setuju ia mempin kesatuan khusus tersebut. Konflik yang ada di bagian kedua dari Elite Squad ini jelas lebih pelik dan penuh skandal jika dibandingkan dengan yang pertama.



Kolonel Nascimento akhirnya dibebas tugaskan sebagai pimpinan BOPE karena dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas tewasnya para Narapidana yang mengacau di penjara Penitentiary Bangu 1. Ia pun dipindah tugaskan menjadi secretary security di badan Intelejen Brazil. Namun di posisi barunya tersebut, Nascimento bias melihat dengan lebih jelas bahwa kinerja kepolisian Brazil yang ternyata lebih kotor dari yang ia duga selama ini, ada tujuan lain di balik pemberantasan para gangster di daerah-daerah kumuh di Rio de Janeiro yang berjalan secara sistematis yang melibatkan polisi korup, media dan para pejabat tinggi yang semuanya berujung untuk meraup suara dalam pemilihan umum.

Kalo males nonton dari Elite Squad I, gw rasa sih bisa ajaya langsung nonton yang kedua, meskipun jelas bakal lebih bagus nonton dari yang pertama karena bisa lebih paham background ceritanya.



Yang Paling menarik dari kedua film ini adalah penggambaran kerja kesatuan BOPE yang terlihat begitu realistis, dan hal ini bukan suatu kebetulan karena ternyata yang menulis skenario di dua film ini pernah bener-bener jadi anggota BOPE selama 12 tahun, jadi ya film yang diangkat dari buku berjudul Elite de Tropa ini cukup real dengan banyak adegan kekerasan brutal dan kriminalitas di dalamnya.

Jose Padilha juga sangat bagus dalam menyajikan film yang dibuat bertempo cepat ini. Banyak adegan dibuat dengan kamera hand held seperti di film end of watch (tapi film Elite Squad ini keluar lebih dulu sebenernya), sehingga adegan terasa sangat real dan lebih memacu adrenalin meski kadang jujr saja bikin pusing liatnya. 

Menarik untuk ditunggu apakah Jose Padilha bias membuat film Robocop sebagus ini terutama dalam adegan action nya. Meskipun gw ragu sih karena biasanya Hollywood punya standar tersendiri untuk film-film nya

Elite Squad I: 7.5/10
Elite Squad II: 8.5/10



Senin, 25 November 2013

True Romance (1993)



Baca judul film ini emang agak-agak nggilani, terkesan seperti film percintaan remeh temeh khas Korea. Tapi setelah tau bahwa writer dari film ini adalah Quentin Tarantino, jelas indikasi film ini adalah bukan film sembarangan, terlebih rating di IMDB yang lumayan bagus. Meskipun gw ga terlalu suka dengan film-film Quentin Tarantino juga sebenernya macem reservoir dogs atau kill bill, karena menurut gw terlalu kejam dan terlalu banyak darah.

Film True Romance sendiri bercerita tentang Clarence Worley, seorang penjaga kios komik yang sedang merayakan ulang tahun dengan menonton film kung-fu sendirian di bioskop, jatuh cinta pada Alabama yang merupakan seorang wanita panggilan yang ternyata telah dipesan bos Clarence untuk menemaninya di hari spesial tersebut. mereka berdua pun dengan cepat saling jatuh cinta dan menikah keesokan harinya.

Meski terkesan terlalu terburu-buru diawal tapi buat gw ga terlalu jadi masalah, karena memang sajian utama dari film ini bukanlah pada romance nya. Setelah adegan cinta yang disajikan hanya sekilas tadi itu, cerita langsung mulai dihiasi oleh simbahan darah dan bubuk mesiu, Clarence yang berniat mengambil semua barang-barang milik Alabama justru terlibat baku tembak dengan seorang Germo. hingga akhirnya Clarence pun salah mengambil koper yang ternyata penuh berisi Kokain. Setelah kejadian itu jelas sudah dapat ditebak bahwa film ini menjadi film crime thriller yang sangat mengasikan untuk di tonton



Meskipun banyak adegan berdarahnya, akan tetapi film ini tetap menjaga porsi kisah drama percintaannya dengan sangat pas. Meskipun sepertinya agak klise tapi gw suka banget dengan film ini karena film ini gw rasa komplit apalagi di tambah scoring yang oke punya semakin menambah epic film yang satu ini. Film yang kejam....tapi romantis.

9/10


Sate Buntel Tambak Segaran



Liburan yang gak terlalu lama di kota Jogja langsung bersambung dengan kunjungan dadakan ke kota Solo, niatnya si Bimo mau balikin mobil, jadi ya sekalian aja kulineran. Setelah gagal makan sate buntel di tempat langganannya si bimo lantaran keabisan dan juga karena gagal makan tengkleng pasar klewer karena udah tutup, akhirnya setelah googling sana sini kita makan di sate buntel Tambak Segaran. agak agak ribet nyari tempat yang satu ini karena nyarinya terpaksa pake GPS karena semobil ga ada yang hafal jalan di Solo yang ternyata lumayan ribet karena banyak jalan searah.


Sate buntel sendiri adalah sate yang isinya adalah daging kambing cincang yang dilapisi lemak sebagai "kulit" nya dan kemudian ditusuk dan dibakar selayaknya sate pada umumnya, setelah matang sate ini hanya ditemani oleh kecap, sambal dan asinan timun. Dari segi harga sih keliatannya mahal, Rp 35.000 seporsi sate buntel, tapi menurut gw sih layak dihargain segitu karena banyak dan isinya emang daging semua, gw makan pake nasi setengah piring aja udah kenyang banget. Hati-hati kalo mau makan di warung ini jangan sampai salah pilih warung, karena persis disebelah warung ini ada penjual sate buntel daging babi ehehehe.

Mie ayam pangsit Pathuk


kalo mau nyari mie ayam paling enak di jogja, mie inilah jawabannya. mie yang dinamai dengan nama Yammie Pathuk oleh penjualnya ini bener-bener kagak nyantai enaknya. Karena kali ini gw maen ke jogja cuma sebentar jadi jelas mie yang satu ini ga boleh ketinggalan. gw punya sejarah agak kurang enak dengan mie yang satu ini sebenernya, karena beberapa kali gw makan kesini sambelnya bikin gw sakit perut entah kenapa, cuma karena rasanya enak gw datang lagi tetep aja hehehe, tapi kali ini gw makan disini rasanya fine fine aja.

Mie ayam pangsit Pathuk ini memiliki struktur mie yang kecil dan pas yang diberi taburan daging ayam di atas mie, Pada mie ayam juga terdapat irisan kecil dan tipis bawang merah mentah dan bawang goreng. di tambah dengan kuah yang gurihnya pas makin nambah enaknya mie yang satu ini. Untuk tambahan, bisa dipesan bakso, pangsit rebus, atau pangsit goreng. Udah beberapa kali makan kesini gw baru tau ada somay nya. dan setelah gw cicipin somay yang dijadiin makan pendamping mie ini enak banget parah ! somay yang berisi daging sapi giling yang direbus emang pas banget buat dimakan bareng mie meski emang harga satuanya agak mahal untuk ukuran Jogja.


Lokasi warung ini berada di jalan Kemetiran, kalo dari arah jalan malioboro (kan searah doang nih), cari belokan kedua di sebelah kanan jalan lalu masuk (Jl. Sosrowijayan) lalu lurus terus sampe nemu perempatan lalu lurus lagi (jl kemetiran), nah warung ini ada di sebelah kiri jalan sekitar 100m dari perempatan tersebut. Untuk harga, Mie Ayam ukuran jumbo dibandrol dengan harga Rp 15.000 dan somay daging nya dihargain Rp 4.000 perbuahnya (strongly recommended kalo masih ada soalnya sering abis) 

Gudeg Permata



ga berlebihan rasanya kalo gudeg ini gw nobatkan sebagai gudeg paling enak setanah jogja. well agak lebay hahaha, tapi itulah menurut lidah gw. ini tipe gudeg nya adalah gudeg basah jadi jangan pernah ngebandingin dengan gudeg yu djum atau gudeg bu H. Ahmad. dari segi rasa mungkin paling mirip dengan gudeg sagan. gudeg kental berkuah santan. Untuk sepiring gudeg berisi ayam kampung paha atas dan segelas teh anget di bandrol dengan harga Rp 20.000




Disebut dengan gudeg permata karena lokasi nya yang berhimpitan dengan biokop tua yang disebut dengan bioskop permata. Warung yang mulai buka dari jam 9 malem hingga tengah malem ini berlokasi di pertigaan lampu merah antara jalan jl. gadjah Mada dengan jl. Sultan Agung. jangan pernah datang kesini di minggu malam, mbae libur hahaha sering banget gw soalnya datang kemari pas minggu malem.

Bakmi Mbah Mo


Kalo mau wisata kuliner yang bener-bener wisata kuliner warung mi mbah mo bisa jadi pilihannya, lumayan blusukan tempatnya. Udah lama ga ke jogja sekalinya melancong langsung wiskulan yang rada antik biar ga rugi hahaha. jadi keinget jaman KKN dulu di Bantul kalo makan disini dulu bareng temen-temen, dulu sih ngantrinya gak nyantai banget. lama dan rame banget karena memang mie mbah mo ini setiap porsinya dimasak sendiri sendiri demi menjaga cita rasa, jadi wajar kalo ngantrinya lama, makannya gw datang kesini sekitar jam 5 sore pas ni warung baru aja buka.

yang dijual di warung ini cuma ada 3 jenis makanan aja. Bakmi godhog, bakmi nyemek (kuah nya dikit) dan bakmi goreng. kebetulan yang gw pesen itu adalah bakmi godhog yang udah dimodifikasi plus ditambah uritan. di tambah teh jahe anget rasanya mantep banget buat makan malem. dari tampilan kuahnya diatas aja sebenernya udah keliatan ya sensasi gurihnya dari mie godhog yang satu ini. Rasa mie mbah mo ini sebenernya mirip-mirip bakmi Kadin di deket pakualaman sih, mungkin yang males blusukan bisa kesana meskipun kalo gw bilang sih mie mbah mo masih lebih enak untuk urusan mie jawa. Sepiring bakmi godhog yang sudah ditambah uritan ditemani dengan segelas teh jahe di bandrol dengan harga Rp 24.000


Nah jalan menuju ketempat ini memang agak ribet, karena lokasinya yang berada di tengah perkampungan warga di desa Code, Bantul. ada 2 opsi untuk menuju kesini. Kalo dari jalan raya bantul arah kasongan menuju masjid agung bantul nanti ada perempatan sebelum masjid agung bantul itu, nah belok kiri disini kemudian lurus terus sampai ketemu percabangan lalu ambil jalan yang kiri lalu lurus terus sampai nemu perempatan yang ada gapura desa Code (deket gapura ini ada kolam ikan pas gw terakhir datang), nah ambil kiri deh. dari situ tinggal ikutin plang aja.

Alternatif kedua bisa lewat jalan parangtritis, kalo dari arah kota jogja menuju ke selatan nanti kalo ketemu pertigaan Manding ambil kanan masuk ke daerah sentra industri kulit tersebut, ikutin aja terus jalannya sampai ketemu perempatan lampu merah lalu belok kanan, dari situ ikutin jalan aja sampai nemu perempatan yang ada gapura desa Code seperti yang gw sebutin diatas ciri-cirinya.

selamat blusukan :p


Sate Kambing Pak Tris Kronggahan


Akhirnya bisa balik lagi mengunjungi kota Jogja. nyampe jogja pagi-pagi langsung bingung mau sarapan apaan, kalo dulu pagi-pagi dah pengen makan berat tempat ini bisa jadi solusinya dengan menu daging dan jeroannya, dan sekarang begitu mengunjungi jogja langsung deh meluncur ketempat ini.

( Sate Goreng )

( Tongseng )

( Gule )


nama tempatnya sih emang sate kambing, tapi kalo makan kesini jangan harap bakalan nemu bentukan sate pada umumnya yang ditusuk dengan tusukan kayu, yang ada disini justru namanya sate goreng yang kalo boleh gw bilang sih ini namanya semur daging. Untuk tongseng sih rasanya mayan enak lah, meski belum ngalahin tongseng sor talok di deket manding bantul atau tongseng sambilegi deket bandara. Nah kalo gule nya bisa dibilang enak.


lokasi tempat ini berada deket terminal jombor, dari arah jalan masuk terminal jombor terus aja ke barat ikutin jalan sampai nemu pertigaan yang ada pohon beringinnya, nah tempat itu berada deket pohon beringinnya. suka rame kok kalo pagi-pagi. Dari segi harga pun bisa gw bilang relatif murah, itu mesen Sate goremg, gule, tongseng, 3 piring nasi dan 2 gelas teh panas di bandrol Rp 46.000. oh iya ini warung mulai buka jam 8 pagi. sempet kepagian pas datang kesini.